Suatu Sore, saat aku sedang mengerjakan tugas-tugas di rumah, Wiwuu mengatakan sesuatu padaku. "Ibu, mau beli apa? Ini toko buku. Aku kasirnya", ujarnya. Aku menjawab sambil melihat-lihat rak buku yang diimajinasikannya sebagai toko buku, "Ibu mau beli buku yang ada tulisan Google-nya, ada nggak?". Wiwuu mencari buku dengan tulisan yang aku minta. Tanpa bantuanku, beberapa detik kemudian, dia memberikan padaku buku berjudul Google Docs sambil berkata, "Ini buku Googlenya, Ibu".
Aku bertanya, "Harganya berapa?".
"500....5oorb", jawabnya.
Kutanya lagi, "Ada diskon nggak?".
Dia langsung menjawab, "Ada..ada".
"Berapa?", tanyaku lebih lanjut.
Beberapa saat wiwuu menjawab dengan agak bingung, "Diskonnya satu".....
Hehehe...senang mengetahui bahwa Wiwuu sudah mengenali beberapa kata tanpa harus ketakutan belajar mengenali huruf dengan ancaman tidak diterima di SD. Dia belajar sesuai dengan minatnya..betul.
Hampir semua merek mobil yang ada di Semarang, dia kenali logo dan tulisannya. Tak heran dia bisa 'membaca', bila melihat minatnya yang sangat besar pada mobil/ kendaraan. Dia memiliki banyak mobil mainan (sebagian besar sudah dia preteli dan dia jadikan variasi untuk mobil lain), buku tentang bagian-bagian mobil dan buku servis mobil. Dia bahkan punya sebuah mobil imajinasi di ruang duduk depan TV. Saat dia menggunakan mobilnya, akan berantakan sekali. Karena ia akan menggunakan tutup guci kayu sebagai setirnya, terompet mainan sebagai koplingnya, menggunakan kursi dan bantal sebagai pintunya....
Selain itu, dia selalu mengingatkanku, atau siapa saja yang sedang menyetir mobil, untuk menyalakan sein bila hendak berbelok. Sedangkan saat mundur, lampu hazard harus dinyalakan. Tak segan-segan dia yang menekan tombol hazard bila aku lupa.
Dia selalu memperhatikan cara setiap orang mengendalikan roda kemudi. Dia selalu ingin aku yang menyetir. Kenapa? Karena aku selalu memegang roda kemudi dengan kedua tanganku. Dia merasa aman bila roda kemudi dikendalikan dengan dua tangan daripada dengan satu tangan...xixixi.. lucu.
Wiwuu 'membaca' dengan caranya sendiri. Dia sudah mengenali simbol (huruf termasuk simbol juga), meski kalau diminta untuk merangkai huruf, kemampuannya masih terbatas.
Aku percaya bahwa setiap anak memiliki naluri alamiah untuk belajar. Belajar membaca, belajar mengakui kesalahan, belajar memaafkan, belajar berbagi....dan masih banyak belajar lainnya. Bila diselaraskan dengan minatnya, maka belajar akan-secara tidak sadar-dilakukan sepanjang hari dan tidak lagi menjadi sebuah tugas yang melelahkan...
Happy learning, my baby... Ibu akan selalu menemani.
KuntiDevi